Tingkatkan Produktivitas dan Keberlanjutan, Dispertapang Banyuwangi Teguhkan 35 Inovasi Pertanian

    Tingkatkan Produktivitas dan Keberlanjutan, Dispertapang Banyuwangi Teguhkan 35 Inovasi Pertanian
    Komitmennya dalam mengembangkan sektor pertanian dengan meneguhkan 35 inovasi

    BANYUWANGI - Pada awal tahun 2024 Kabupaten Banyuwangi kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan sektor pertanian dengan meneguhkan 35 inovasi yang telah berjalan sejak tahun 2023. Inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, keberlanjutan, dan kesejahteraan petani ini diperkenalkan mencakup berbagai aspek pertanian, mulai dari teknologi, pelayanan, hingga efisiensi pengelolaan sumber daya.

    Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapang) Banyuwangi Drs. H. Arief Setiawan melalui Sekertaris Dinas (Sekdin) Ilham Juanda menjelaskan, aplikasi unggulan yaitu Elektronik Mobile Pelayanan Pertanian Terpadu (E-BILAPERDU) merupakan layanan pertanian terpadu berbasis aplikasi elektronik dan Cek Pupuk Bersubsidi Secara Terbatas (CEK PUBERTAS) yang merupakan Sistem pengecekan pupuk bersubsidi secara terbatas.

    "Untuk menjaring talenta terbaik Banyuwangi, kami juga meluncurkan Jagoan Tani Banyuwangi yang merupakan program pelatihan dan pendampingan untuk petani muda agar lebih inovatif dan produktif, " jelas Ilham.

    Berikut beberapa inovasi yang sudah di luncurkan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi:

    1. Dalam peningkatan kualitas dan produktivitas tanaman, ada inovasi Smart Green House Cabai Rawit Banyuwangi (SEMAR CARA WANGI) merupakan Teknologi greenhouse pintar untuk budidaya cabai rawit yang lebih efektif dan ramah lingkungan.

    2. Aksi Pelestarian Durian Banyuwangi (SI TARI DUBANG) merupakan Program pelestarian dan pengembangan durian lokal Banyuwangi.

    3. Peningkatan Nilai Tambah Produk Kakao Banyuwangi (NING NITA PROKAWANGI) merupakan program peningkatan kualitas dan nilai tambah produk kakao local.

    4. Penggunaan Lampu Tingkatkan Produksi Buah Naga (PUTING SI NAGA) merupakan teknologi penggunaan lampu untuk meningkatkan produksi buah naga.

    5. Kiat Kembangkan Ekonomi Kopi Rakyat (KEMBANGE KOPI) merupakan program pengembangan ekonomi kopi rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi.

    6. Precision Farming Pertanian Masa Depan (PREMI TANI MAPAN) merupakan pertanian presisi untuk meningkatkan efisiensi dan hasil produksi.

    7. Teknologi Reduktan Pestisida Banyuwangi (TEREDAWANGI) merupakan teknologi untuk mengurangi penggunaan pestisida.

    8. Efisiensi Pengairan Tanaman Cabai dengan Sistem Drip (EFI RABA SIRIP) merupakan teknologi irigasi tetes untuk tanaman cabai.

    9. Lampu Tingkatkan Produksi Bawang Merah (LAUTAN MERAH) merupakan penggunaan lampu untuk meningkatkan produksi bawang merah.

    10. Peningkatan pH Tanah dengan Kapur dan Belimbing (PAHA KAMBING) merupakan program peningkatan pH tanah.

    11. Gerakan Pengembangan Lampu Perangkap Serangga (GERBANG LAMPERA) merupakan pengembangan teknologi lampu perangkap serangga.

    12. Paranet Atasi Hama Tanaman Jambu Air (PATAS MABUR) merupakan penggunaan paranet untuk mengatasi hama pada tanaman jambu air.

    13. Irigasi Tetes Optimalkan Lahan Pesisir dan Produksi Melon (RISET OASIS SIMELO) merupakan teknologi irigasi tetes untuk optimalisasi lahan pesisir.

    14. Pemanfaatan Lebah untuk Penyerbukan Melon dalam Greenhouse (LEBAH NYERBU MELON) merupakan pemanfaatan lebah untuk penyerbukan melon.

    15. Solusi Pupuk Alternatif Slurry Menyejahterakan Petani (SOPAS JANTAN) merupakan solusi pupuk alternatif berbasis slurry.

    Ilham juga menambahkan, untuk meningkatkan layanan di bidang pertanian juga di sediakan berbagai inovasi layanan solusi diantaranya:

    1. Pelayanan Usaha Alsintan Terintegrasi (PLAYU ANTER) merupakan sistem terpadu untuk pelayanan alat mesin pertanian, yang memungkinkan petani mengakses layanan dengan lebih mudah dan efisien.

    2. Pelayanan Smart Konsultasi Pertanian Secara Online (PASKOTAN) merupakan layanan konsultasi pertanian berbasis online yang mempermudah petani mendapatkan informasi dan saran dari para ahli.

    3. Gerobakku Indah Hasil Pertanian (GERAI HASTANI) merupakan Pusat pemasaran hasil pertanian yang memudahkan petani menjual produknya.

    4. Sekolah Alam Edukasi Petani (SALAME PETANI) merupakan Sekolah alam untuk edukasi petani tentang praktik pertanian yang berkelanjutan.

    5. Gerakan Obat Cacing Anjing Kucing Terpadu (GO CAT) merupakan program kesehatan untuk hewan peliharaan dengan pemberian obat cacing.

    6. Sertifikasi Gula Organik Banyuwangi (SEGOBANG) merupakan sertifikasi untuk gula organik guna meningkatkan nilai jual dan daya saing.

    7. Kamis Belajar Dengan Ahli Peternakan (KAMAR DEPAN) merupakan program edukasi peternakan setiap hari Kamis bersama para ahli.

    8. Implementasi Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan (IMAN PESAT) merupakan Program keamanan pangan untuk produk tumbuhan segar.

    9. Sistem Terintegrasi Ternak, Ikan dan Sayur (SISTER SAY) merupakan Sistem terintegrasi untuk budidaya ternak, ikan, dan sayur.

    10. Diversifikasi Olahan Hortikultura Banyuwangi (SIROTIWANGI) merupakan Diversifikasi produk olahan hortikultura.

    11. Mobilisasi Usaha Mandiri Pupuk untuk Petani (MUMPUNI) merupakan Program mobilisasi usaha mandiri pupuk.

    Sedangkan di lingkup kesehatan hewan, ada enam layanan yaitu;

    1. Rumah Sakit Hewan (RSH) Banyuwangi, merupakan fasilitas kesehatan hewan untuk mendukung peternakan yang sehat dan produktif.

    2. ANIMAL HEALTH CLINIC APLICATION merupakan aplikasi klinik kesehatan hewan untuk layanan kesehatan yang lebih mudah diakses.

    3. YANKESLING (Pelayanan Terpadu Kesehatan Hewan Keliling) merupakan layanan kesehatan hewan yang bergerak ke berbagai daerah untuk menjangkau peternak.

    4. SMS PISAN (Sapi Manak Setahun Pisan) merupakan program untuk meningkatkan reproduksi sapi sehingga dapat beranak setiap tahun.

    5. E-NAK WANGI (Elektronik Kartu Ternak Banyuwangi) merupakan kartu elektronik untuk data ternak di Banyuwangi.

    6. PASAR WANGI (Pelestarian Sapi Rambon Banyuwangi) merupakan Program pelestarian sapi lokal jenis Rambon.

    "Inovasi-inovasi ini merupakan hasil inisiatif pemerintah daerah dengan dukungan akademisi dan komunitas petani di Banyuwangi. Peran aktif petani dalam setiap tahap pengembangan inovasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa solusi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal, ” imbuh Ilham.

    Ilham menegaskan, dalam rangka percepatan pelayanan kepada masyarakat, khususnya petani, dan sebagai bentuk upaya peningkatan kualitas layanan publik, peneguhan inovasi ini menjadi momentum penting bagi Kabupaten Banyuwangi untuk menunjukkan kesiapan dalam menghadapi tantangan pertanian masa depan.

    “Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian, mengurangi biaya produksi, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian. Selain itu, inovasi-inovasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan keberlanjutan lingkungan, ” ujarnya.

    Masih Ilham, implementasi inovasi ini dilakukan melalui serangkaian program pelatihan, pendampingan, dan monitoring yang dilakukan oleh pemerintah daerah bekerja sama dengan berbagai pihak terkait. Setiap inovasi memiliki skema implementasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing sektor pertanian.

    “Dengan adanya 35 inovasi ini, Banyuwangi semakin memperkokoh posisinya sebagai daerah yang inovatif dan maju dalam sektor pertanian. Diharapkan inovasi-inovasi ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan sektor pertanian yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan, ” pungkas Ilham. (***)

    banyuwangi jatim dispertapang banyuwangi
    Hariyono

    Hariyono

    Artikel Sebelumnya

    Dandim 0825/Banyuwangi Hadiri Anniversary...

    Artikel Berikutnya

    BRCC Bidik 5 Tim Terbaik di International...

    Komentar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah

    Tags